Sinta jatuh cinta ama Rama???
Seluruh dunia tahu itu.
Dari penghuni ujung menara Petronas yang tertinggi di dunia, sampai makhluk di dasar Laut Mati,titik terendah di dunia, yang berada 400 meter di bawah permukaan air laut.
Dari Brunei, negara terkaya di dunia, sampai Tanzania, negara yang paling miskin itu.
Dari sudut kota sampai pelosok desa. Semua tahu.
Namun, tiga tahun kemudian, tiba tiba ada pengumuman yang menggelegarkan seluruh mayapada ini.
"Bapak-bapak, ibu-ibu, encang-encing, nyak-babe..., aku patah hati, aku dibuang, aku dicampakkan!!!", jerit Sinta di pagi buta, Jum'at Kliwon.
Dan saat itu, para nenek yang sedang mengunyah sirih harus tersedak. Para kakek yang sedang menikmati secangkir teh panas sambil mengulum gula jawa harus tertohok. Para ibu yang sedang mencuci baju di sungai pun harus tergelincir. Para bapak yang kecanduan merokok pun terbatuk. Bahkan para janin dalam kandungan pun harus melompat keluar secara prematur.
Semua terkejut.
Semua tak percaya.
Shock...
Tak mungkin ini terjadi.
Karna baru kemarin seluruh penghuni bumi ini merasa bagai penyewa, karna dunia bagaikan dimiliki oleh mereka berdua saja.
Baru sehari lalu, tak pernah kulihat bunga sempat mekar di taman, karna semua bunga telah habis untuk menghiasi pelataran hati mereka berdua.
Beberapa hari yang lalu pun tak ku jumpai satu produk parfum pun, dari merk Armani sampai Minyak Nyongnyong sekalipun, karna semua telah tertuang mengharumkan kisah mereka berdua.
Tak ada yang tahu, mengapa sejam yang lalu dunia bagai kiamat.
Sinta menangis, dan tak jauh dari situ terlihat Rama menggamit mesra tangan Srikandi lain yang menyunggingkan senyum kemenangan.
Ada apa dengan mereka??
Belum sempat Rahwana menculik Sinta, ternyata Rama telah mencampakkannya.
Kok skenarionya jadi begini??
Lalu untuk apa aku ada??
Bukannya dalam kitab epik Ramayana aku menjadi penolong, menyelamatkan Sinta dari genggaman tangan Raksasa jelek Rahwana??
Percuma dong aku pakai kostum kera putih, kalau aku tak jadi tampil di pentas.
Wahh..., aku harus mencari lowongan pekerjaan baru nich.
Besok pagi, di sudut-sudut tembok kota, kalian akan mudah menemukan pamflet. "Hanoman mencari lowongan pekerjaan".
Dan aku juga yakin, di samping pamfletku juga akan tertera iklan senada. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Rahwana dan prajurit-prajuritnya. Karena mereka semua sama, Jobless...
Yach, apa hendak dikata, di zaman post-modern ini susah mencari Rama yang setia. tanpa diculik pun Sinta sudah dibuang.
Wahai Rama, Ngono ya ngono, ning ojo ngono....
Bersabarlah Sinta, pangeranmu akan datang...
Gagah di atas kereta kuda kencana, terbang menjemput ke atas puncak kastilmu...
(Dewi MS)
No comments:
Post a Comment